Pengalaman Petani Swadaya Dalam Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit

Bukan menjadi rahasia lagi jika Indonesia memiliki kualitas kelapa sawit terbaik di dunia. Hal tersebut dikarenakan bagusnya kualitas kelapa sawit akibat dari perawatan yang baik dan tanah yang subur. Sayangnya, hasil panen baik tersebut kebanyakan dimiliki oleh perusahaan Negara atau swasta. Pabrik minyak kelapa sawit yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat cenderung masih menghasilkan panen yang kurang optimal. Mengapa demikian?

Kurangnya Optimasi Produktivitas Kelapa Sawit Petani Swadaya

Petani swadaya merupakan petani yang berkebun secara mandiri tanpa terikat dengan perusahaan Negara atau swasta. Di Indonesia sendiri, dari keseluruhan 11 juta hektar perkebunan kelapa sawit, 4,2 juta hektar diantaranya dikelola oleh petani swadaya. Sayangnya, hasil yang mereka peroleh dari berkebun kelapa sawit belum bisa maksimal, hanya sekitar 30% saja. Hal demikian tentu saja harus segera ditangani, dengan bantuan perusahaan Negara atau swasta yang memiliki kewajiban untuk mensosialisasikan cara berkebun kelapa sawit yang baik agar hasil maksimal.

Pengalaman Petani Swadaya Dalam Meningkatkan Produktivitas Kelapa Sawit

Beberapa masalah yang sering dihadapi petani swadaya dalam mengolah kebun sawit mereka adalah kurangnya informasi dan pengetahuan seputar perawatan dan proses pemanenan. Hal tersebut tentu saja sangat mempengaruhi hasil buah kelapa sawit yang akan dihasilkan. Pabrik minyak kelapa sawit juga akan hanya menggunakan buah sawit dengan kualitas baik untuk diolah. Bagaimana cara petani swadaya meningkatkan produktivitas mereka dalam menanam kelapa sawit?

  1. Membangun kemitraan

Dalam dunia bisnis, membangun kemitraan untuk meningkatkan bisnis merupakan salah satu metode yang paling berhasil untuk meningkatkan produktivitas bisnis yang dijalankan. Begitu pula yang dilakukan oleh banyak petani swadaya kelapa sawit. Mereka membangun kemitraan dengan perusahaan Negara maupun perusahaan kelapa sawit swasta untuk mendapatkan kerja sama dalam mengelola kebun sawit mereka. dengan menjalin kemitraan tersebut, petani swadaya akan diberikan sosialisasi mengenai bagaimana cara merawat pohon kelapa sawit dengan benar.

  1. Membangun kelompok tani swadaya

Selain membangun kemitraan dengan perusahaan besar Negara maupun swasta untuk mendapatkan kerja sama yang lebih baik, petani swadaya juga membangun kelompok tani mereka sendiri. dengan dibangunnya kelompok tani ini, usaha swadaya masyarakat menjadi lebih terorganisasi dan terarah dengan baik. Aka nada ketua kelompok, wakil, sekretaris, dan struktur lainnya yang akan bekerja sesuai dengan bagian mereka. Dengan demikian setiap orang bisa melakukan pekerjaan mereka dengan fokus sehingga produktivitas kelapa sawit bisa dimaksimalkan.

  1. Mengikuti program pembinaan petani kelapa sawit

Program pembinaan petani kelapa sawit ini biasanya merupakan program pembinaan yang diadakan oleh pemerintah sebagai langkah untuk membantu para petani dalam mengolah kebun kelapa sawit mereka. Dalam pembinaan ini, tentu saja petani akan dibekali dengan ilmu pengetahuan seputar cara merawat, memberikan pupuk, menyemai sawangan, juga cara membedakan buah sawit matang dan mentah. Semua informasi penting mengenai cara berkebun kelapa sawit akan disampaikan dalam pembinaan ini.

  1. Memilih bibit kelapa sawit yang unggul

Banyak petani kelapa sawit yang belum paham akan pemilihan bibit kelapa sawit dan lebih memilih bibit yang murah dan cepat tumbuh. Namun hasilnya, bibit tersebut menghasilkan buah yang memiliki kualitas kurang baik. Untuk menghindarinya, petani swadaya akan memilih bibit kelapa sawit yang unggul untuk mendapatkan hasil panen dengan kualitas baik sesuai dengan yang dicari oleh pabrik minyak kelapa sawit. Meskipun harga bibit unggul sedikit lebih mahal, namun hasil yang diberikan tidak mengecewakan.